"Kesempurnaan adalah hasil akhir dari usaha keras untuk senantiasa melakukan sesuatu dengan lebih baik"

Kamis, 19 Juli 2007

Mengenal Lima Virus Ponsel yang paling Berbahaya

Saling berkirim pesan short message service (SMS) tengah populer di kalangan pengguna telepon seluler (ponsel) berbasis GSM saat ini. Selain murah, penerima SMS tetap dapat menerima pesan walaupun ponselnya tengah tidak aktif atau berada di luar jangkauan sinyal operator.

Namun bagi anda pengguna ponsel, berhati-hatilah menerima pesan SMS. Pasalnya saat ini telah banyak diciptakan virus ponsel yang dapat merusak/mengurangi fungsi ponsel melalui SMS. Selain via SMS, virus ponsel juga menyebar lewat berbagai cara pertukaran data yang dilakukan secara bebas ke ponsel, misalnya saat mengisi file ke memori ponsel, bertukar isi phonebook lewat Bluetooth. Pintu masuk virus yang paling potensial adalah saat mengakses Internet lewat GPRS atau 3G, karena jika tidak tahu cara yang benar, Internet adalah sumber segala macam virus berbahaya. Operator tidak akan mencegah pelanggannya mengakses situs mana saja, tapi mereka hanya melindungi internal perusahaannya. Jadi, konsumen yang mengakses Internet lewat berbagai saluran yang ada, seperti GPRS, 3G, dan WiFi berpotensi besar tertular virus ponsel. Potensi lain adalah saat mengakses kartu memori lewat card reader dan mengisinya dengan file dari ponsel lain atau dari komputer.

Dengan jumlah varian virus PC yang sudah mencapai 100 ribu, maka serangan virus yang beragam bentuk dan efeknya terhadap ponsel, juga tinggal menunggu waktu. Saat ini pun, berbagai virus yang menyerang ponsel juga sudah mulai muncul.

Perkembangan teknologi juga memungkinkan seorang pembuat virus membuat suatu malicious code untuk merusak atau memerintahkan ponsel untuk mengirimkan data keluar lewat SMS atau MMS tanpa disadari. Dony Koesmandarin, Senior Technical PT. Inovasi Lintas Media – distributor antivirus F-Secure di Indonesia – pernah mencoba memasukkan virus seperti itu ke dalam Nokia Communicator-nya. Ponsel bernomor pascabayar tersebut dibiarkan hidup di dalam dashboard mobilnya dan tak pernah disentuh sampai akhirnya mati sendiri karena baterainya habis. Ketika muncul laporan tagihan dari operatornya, terlihat banyak SMS yang dikirimkan ke nomor-nomor yang ada di phonebook. Isinya juga diambil secara acak dari berbagai teks yang ada di ponsel, dan kadang berupa SMS kosong. Itulah salahsatu bentuk ulah virus ponsel, yang kini mulai menyebar.

Seorang pengguna juga pernah melaporkan ke kantor pusat F-Secure bahwa laptop-nya tiba-tiba restart setiap dilakukan sinkronisasi dengan PDA. Setelah diteliti, ternyata hal itu disebabkan virus dari PDA yang bisa berpindah ke laptop. Seiring kemajuan teknologi, virus juga makin canggih karena tidak hanya bisa menular pada piranti digital dengan OS (Operating System) yang sama. Virus dari PDA atau ponsel Symbian, ternyata juga bisa menular ke laptop, dan ‘bermutasi’ menjadi varian baru yang tidak terdeteksi oleh antivirus. Bayangkan kalau hal itu terus terjadi. Pengguna ponsel denga OS Symbian di seluruh dunia yang kini sudah mencapai puluhan juta plus jutaan PDA Windows Mobile harus waspada. Repotnya, virus juga tidak hanya mengancam ponsel dengan OS Symbian atau Windows Mobile, tapi juga ponsel dengan aplikasi Java yang kini banyak dibenamkan di ponsel kelas menengah hingga atas.

Perusahaan antivirus perangkat mobile UMU mengklaim telah mendemonstrasikan bagaimana mudahnya menginfeksi perangkat mobile dengan malware. Dikutip detikINET dari Vnunet, Kamis (31/5/2007), UMU menggunakan ponsel Nokia 6330 di jalanan dan pusat perbelanjaan di Inggris. Ponsel tersebut terbuka bagi berbagai virus ponsel hanya dengan mengaktifkan penerima Bluetooth atau mengunduh file melalui fitur MMS, SMS atau e-mail. UMU kemudian mengidentifikasi lima tipe virus yang rata-rata menginfeksi ponsel dalam periode 28 hari. Kelima tipe virus ponsel yang mematikan tersebut diuraikan pada bagian berikut ini.

1. Cabir

Cabir adalah virus ponsel yang menyebar melalui MMS dan Bluetooth. Cabir sebenarnya tidak membahayakan ponsel secara langsung, namun yang harus diwaspadai adalah virus ini akan selalu mencoba mendeteksi perangkat lain untuk diinfeksi. Hebatnya, ia mampu menurunkan ketahanan baterai.

Virus ini tidak memiliki kemampuan merusak, dan bekerja hanya pada ponsel-ponsel cerdas (smart phones) yang menjalankan sistem operasi Symbian dan dilengkapi koneksi Bluetooth. Kemunculan Cabir adalah fenomena menarik karena ia merupakan virus pertama yang menyebar lewat jaringan ponsel. Tetapi menurut sebagian ahli, kemunculannya tidak perlu dikuatirkan karena ia dibuat dan diedarkan hanya sebagai percobaan di laboratorium. Tidak ada kasus dimana Cabir ditemukan di masyarakat umum.

Tidak seperti kebanyakan worm komputer, Cabir tidak mengeksploitasi kelemahan pada sistem operasi Symbian. “Ia mengeksploitasi jalan dimana ponsel itu seharusnya bekerja”, kata Graham Cluley, konsultan teknologi senior di perusahaan antivirus Sophos, Inggris. Perlu diketahui, transceiver Bluetooth akan secara otomatis mengontak ponsel lain yang berada dalam jangkauannya. Padahal sistem operasi Symbian dirancang agar file-file dalam ponsel bisa dikirim lewat koneksi Bluetooth. Jalur koneksi itulah yang dimanfaatkan Cabir untuk berpindah. Beberapa tipe ponsel dengan sistem operasi Symbian yang dapat terinfeksi oleh Cabir antara lain Nokia 3650, N3600, N3660, N3620, N6600, N6620, N7610, N7650, Nokia N-Gage, Panasonic X700, Sendo X dan Siemens SX1.

Para peneliti Kaspersky menyebutkan bahwa Cabir ditulis oleh pencipta virus internasional yang menamakan diri 29a. Kelompok ini mengirim ‘hasil karya’ mereka kepada vendor tersebut yang kemudian menyatakan bahwa “kiriman” itu bisa menyebar dari satu ponsel ke ponsel lain setelah dilakukan uji coba di laboratorium. Meski ia tidak beredar di luaran dan tidak memiliki muatan berbahaya, para ahli mengatakan penulis-penulis virus lain bisa saja menggunakan Cabir sebagai dasar untuk menciptakan worm yang berbahaya.

2. CommWarrior

CommWarrior adalah virus kedua dengan metode penyebaran seperti Cabir. Hanya saja, ia mampu menghapus seluruh data. Target CommWarrior adalah ponsel yang menggunakan sistem operasi Symbian Series 60, dan bug ini menyebar melalui Bluetooth serta teknologi pesan multimedia atau MMS. Beberapa tipe ponsel dengan sistem operasi Symbian yang rawan terinfeksi oleh virus ini antara lain Nokia 3650, N3600, N3660, N3620, N6600, N6620, N7610, N7650, Nokia N-Gage, Panasonic X700, Sendo X dan Siemens SX1.

Terdapat beberapa varian dari bug ini. Misalnya CommWarrior.A, yang dapat membuat ponsel terinfeksi mengadakan aktivitas penularan dari jam 8 pagi hingga tengah malam. Antara pukul 7 pagi hingga 8 pagi, virus ini menghapus bukti-bukti aktivitasnya. Adapun CommWarrior.B, akan terus mencoba menyebarkan dirinya selama 23 jam. Hal ini jelas lebih buruk dari CommWarrior.A.
Sedangkan varian terbaru dari CommWarrior adalah CommWarrior.C yang diperkirakan sebagai virus mobile yang berbahaya saat ini. Virus CommWarrior biasanya menyebar melalui bluetooth dengan menggunakan berbagai macam nama file untuk versi CommWarrior sebelumnya, tapi yang baru ini sangat berbeda dimana menyebar melalui fungsi MMS. CommWarrior.C mencari nama dan nomor telepon korban yang ada dalam phonebook dan mengirimkan pesan ke korbannya.
CommWarrior.C juga menggunakan MMS sebagai media infeksinya. Dimana CommWarrior.C mendengarkan apakah ada pesan MMS dan SMS yang masuk dan virus CommWarrior.C ini akan mengirim pesan balasan secara otomatis yang mengandung virus ke korban yang mengirim pesan tersebut, dimana pesan yang dikirim virus ini mengandung text seperti biasa sehingga korban tidak curiga dengan sms balasan tersebut.

Virus ini juga menggunakan trik sosial dimana kita mendapat SMS maka tidak lama pasti kita akan membalas pesan SMS tersebut dengan mengambil data secara acak dengan cara mencuri dari pesan text yang ada sebelumnya. CommWarrior.C ini juga dapat masuk dan menyebar ke dalam semua MMC Card yang dimasukkan ke dalam ponsel yang telah terinfeksi. Hal ini menyebabkan virus bisa menyebar ke ponsel lain dengan cara memasukkan MMC Card yang sudah terinfeksi virus.
Untunglah dalam metode penyebaran virus CommWarrior.C terdapat kekurangan dimana korban harus menerima dan menginstall SIS file yang mengandung virus dan biasanya terdapat peringatan bila menginstall aplikasi yang tidak memiliki sertifikat. Sebagai tanda bahwa ponsel anda telah terinfeksi CommWarrior.C maka pada operator logo anda akan berubah menjadi tulisan text “Infected by CommWarrior”. Virus ini juga biasanya membuka suatu halaman website melalui phone browser anda dimana website yang dibuka tersebut terdapat di Rusia.

3. Skulls

Virus ini bisa tak sengaja diinstal oleh pengguna. Begitu terinstal, Skulls akan mengubah semua ikon yang ada pada perangkat mobile dengan gambar tengkorak dan dua tulang bersilangan. Selain itu, semua fitur ponsel seperti buku telepon, SMS dan media player menjadi mati. Virus ini menyamar sebagai program biasa namun menyimpan fungsi-fungsi jahat yang dijalankan tanpa sepengetahuan pengguna. Karenanya, Skulls dikategorikan sebagai Trojan Horse.

Skulls beredar di internet lewat beragam situs download Symbian. Pengguna ponsel dengan sistem operasi tersebut (umumnya merk Nokia) perlu berhati-hati jika mendownload file bernama “Extended Theme Manager” atau “Tee-222”. Trojan ini tidak dianggap berbahaya karena tidak mampu menyebar sendiri. Berbeda dengan virus ponsel Cabir yang mampu menyebar lewat koneksi nirkabel Bluetooth.

4. CardTrap

Virus ini menyebar dengan cara hampir sama dengan skulls. CardTrap mampu mengganti aplikasi ponsel. Contohnya saja, mengganti data buku telepon dengan salinan corrupt. Namun, virus ini takkan lama bertahan jika pengguna melakukan reboot ponsel. Yang mengkhawatirkan, virus ini akan meninggalkan installer bagi Skulls, CommWarrior dan Cabir dalam perangkat yang terinfeksi. Serta ikut meluluhlantakkan komputer dengan meninggalkan virus Windows dalam kartu memeori, sehingga saat kartu memori terhubung dengan komputer, maka terinfeksilah komputer tersebut.

5. Doomed

Virus ini tak kalah membahayakannya. Virus ini dapat menon-aktifkan beberapa aplikasi dan mencoba mencegah ponsel melakukan restart. Namun terkadang, virus ini juga membuat ponsel ber-Bluetooth yang berdekatan melakukan restart secara otomatis.

Peter Harrison, kepala teknologi UMU mengungkap, yang paling menakutkan dari serangan virus ini adalah banyak orang yang siap terinfeksi namun tak menyadarinya. Pengawasan yang dilakukan UMU menunjukkan ada sekitar 300 virus yang beredar untuk smartphone.

Namun, Graham Cluley berpendapat bahwa permasalahan virus ponsel seperti layaknya tetesan air saat badai petir. Menurut Cluley, yang harus mendapat lebih banyak perhatian adalah masalah kecerobohan dengan meninggalkan perangkat dalam keadaan tak terlindungi dan tak diperhatikan. Pakar keamanan tersebut menyarankan pada para pengguna ponsel untuk selalu menggunakan akal sehat saat membuka akses perangkat ke dunia luar serta saat melakukan instalasi aplikasi yang tak dikenal.

Perlunya Antivirus

Melihat besarnya ancaman virus bagi ponsel, perusahaan antivirus juga mulai memperluas lini produknya dengan membuat antivirus khusus untuk ponsel. F-Secure misalnya, antivirus ponselnya hingga akhir Desember 2006 bisa mendeteksi lebih dari 344 varian virus ponsel dan mengendalikan multiple engine yang bisa memeriksa sebuah file lewat bermacam cara sekaligus. Kapersky Lab juga membuat antivirus ponsel yang diklaim sanggup mendeteksi spam yang dikirimkan via SMS/MMS dan lebih memperketat masuknya pesan dari sumber yang sudah di-blacklist.

Cara bekerjanya mirip dengan anti virus di PC. Setelah terinstalasi, secara otomatis antivirus akan men-scan seluruh file di background, baik dalam ponsel itu sendiri maupun memory card. Ketika terdapat file terinfeksi, secara otomatis akan dikarantina untuk melindungi file lainnya di dalam sistem. Nah, agar tidak kehilangan data penting di smartphone atau PDA, backup dulu ke tempat aman, atau pasang antivirus khusus untuk ponsel yang mulai banyak beredar.

Penulis : M. Taupan Kurnia S

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN TEKNOLOGI

Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografi , ekonomi dan budaya masyarakat.
Kata globalisasi paling banyak dibicarakan orang beberapa tahun terakhir ini dengan pemahaman makna yang beragam. Namun, apa yang dipahami dengan istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi manusia, bahwa semua penghuni planet ini saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja satu sama lain walau ada rentang jarak yang secara fisik membentang. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain dalam jaring-jaring kepentingan yang amat luas.
Pembicaraan mengenai globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat luas yang melingkupi aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan sosial. Globalisasi di bidang ekonomi barangkali kini menjadi kerangka acuan dan sekaligus contoh yang saat ini paling jelas menggambarkan bagaimana sebuah kebijakan global bisa berdampak pada banyak orang di tingkat lokal, sementara wacana globalisasi dalam hal yang lain mungkin tidak begitu mudah diamati secara jelas. Desain globalisasi ekonomi sendiri misalnya, memang pada awalnya dinilai beritikad positif yaitu menaikkan kinerja finansial negara-negara yang dianggap masih terbelakang secara ekonomi dengan melakukan kerjasama perdagangan dan kebijakan industri. Namun dampak negatifnya ternyata tidak bisa dielakkan ketika penyesuaiankebijakan global itu tidak bisa dilakukan ditingkat lokal.
Maka, tidak heran apabila kemudian sebagian merasa bahwa isu globalisasi berhembus ke arah negatif, yaitu bahwa globalisasi hanya menguntungkan mereka yang lebih dahulu kuat secara ekonomi dan punya infrastruktur untuk melanggengkan dominasi ekonominya, sementara negara yang terbelakang hanya merasakan dampak positif globalisasi yang artifisial, namun sebenarnya tetap ditinggalkan. Sebagian yang lainnya tetap optimis dengan cita-cita hakiki globalisasi dan yakin bahwa tata manusia yang setara di muka bumi ini akan terwujud suatu saat nanti dengan upaya-upaya membangun kebersatuan sebagai sesama penghuni bola-dunia.
Mitos yang berkembang selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.
Anggapan atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna. John Naisbitt (1988), dalam bukunya yang berjudul Global Paradox, memperlihatkan hal yang justru bersifat paradoks dari fenomena globalisasi. Naisbitt mengemukakan pokok-pokok pikiran lain yang paradoks, yaitu semakin kita menjadi universal, tindakan kita semakin kesukuan, dan berpikir lokal, bertidak global. Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan kepada hal-hal yang bersifat etnis, yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia Internasional.
Kehidupan manusia di masa akan datang banyak bergantung kepada teknologi. Era globalisasi pasti akan memberikan peningkatan dan perubahan yang lebih besar dalam bidang teknologi. Bidang teknologi yang sangat cepat perkembangannya saat ini adalah teknologi informasi. Teknologi informasi (TI) yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Mulai dari wahana TI yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. TI telah mengubah wajah ekonomi ekonomi konvensional yang lambat dan mengandalkan interaksi sumber daya fisik secara lokal menjadi ekonomi digital yang serba cepat dan mengandalkan interaksi sumber daya informasi secara global. Peran internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global ini sehingga dalam derajat tertentu , TI disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salahsatu tiang pancang penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu ”dunia maya”. Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer, khususnya mikro-prosesor, dan infrastruktur komunikasi, TI di internet berkembang dengan kecepatan yang sukar dibayangkan.
Dari ulasan singkat diatas, ada beberapa hal yang menjadi catatan :
(1) Teknologi Informasi modern memungkinkan kerjasama yang luar biasa antar masyarakat, pelaku ekonomi dan negara. Sebuah paradoks : karena ekonomi global makin membesar, maka negara-negara yang mengambil peran akan semakin mengecil. Tanpa TI, informasi tidak ada, dan tanpa informasi maka semua kegiatan akan berhenti; (2)
Globalisasi, dalam hal informasi dan dilihat dari kacamata TI, jelas adalah keniscayaan. Tak ada jalan untuk mundur lagi. Maka yang harus dilakukan dalam konteks perkembangan TI dan globalisasi ini adalah membangun kembali keberpihakan TI melalui strategi yang membela mereka yang selama ini ditinggalkan dan diabaikan dalam arus globalisasi.

Sabtu, 23 Juni 2007

Gaya Belajar

Pendahuluan

Lain ladang, lain ikannya. Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Pepatah tersebut memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Termasuk apabila mereka bersekolah di sekolah yang sama atau bahkan di kelas yang sama.
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba memahaminya. Akan tetapi, sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut.
Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.

Type Gaya Belajar

Ada beberapa type gaya belajar yang bisa kita cermati dan mungkin kita ikuti apabila memang kita merasa cocok dengan gaya itu.
A. Gaya Belajar Visual (Visual Leaners)
Gaya belajar seperti ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini, antara lain:
i. kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya;
ii. memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna;
iii. memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik;
iv. memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung;
v. terlalu reaktif terhadap suara;
vi. sulit mengikuti anjura secara lisan; dan
vii. seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Untuk mengetahui ragam masalah di atas, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan sehingga belajar tetap dapat dilakukan dengan memberikan hasil yang menggembirakan. Salah satunya adalah menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film, slide, gambar ilustrasi, coretan-coretan, kartu bergambar, catatan dan kartu-kartu gambar berseri yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan.
B. Gaya Belajar Auditory Learners
Gaya belajar auditory learners adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi itu.
Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar ini, antara lain:
i. semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran;
ii. memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung;
iii. memiliki kesulitan menulis dan membaca.
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk belajar apabila kita termasuk orang yang memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti di atas. Pertama adalah menggunakan tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam bacaan atau catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk kemudian didengarkan kembali. Pendekatan kedua yang bisa dilakukan adalah dengan wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi. Sedangkan pendekatan ketiga adalah dengan mencoba membaca informasi, kemudian diringkas dalam bentuk tulisan dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah dengan melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
C. Gaya Belajar Tactual Leaners
Dalam gaya belajar ini kita harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar kita bisa mengingatnya. Ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tidak semua orang bisa melakukannya. Pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar kita bisa terus mengingatnya. Kedua, hanya dengan memegang kita bisa menyerap informasinya tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter ketiga adalah kita termasuk orang yang tidak bisa/tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, kita merasa bisa belajar lebih baik apabila disertai dengan kegiatan fisik. Karakter terakhir, orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).
Untuk orang-orang yang memiliki karakteristik seperti di atas, pendekatan belajar yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau bermain sambil belajar. Cara lain yang juga bisa digunakan adalah secara tetap membuat jeda di tengah waktu belajar. Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter tactual learner juga akan lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk belajar mengucapkannya atau memahami fakta.
Penggunaan komputer bagi orang yang memiliki karakter tactual learner akan sangat membantu. Karena dengan komputer ia bisa terlibat aktif dalam melakukan touch, sekaligus menyerap informasi dalam bentuk gambar dan tulisan. Selain itu, agar belajar menjadi efektif dan berarti, orang dengan karakter di atas disarankan untuk menguji memori ingatan dengan cara melihat langsung fakta di lapangan.

Tujuh Gaya Belajar Efektif

Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Berikut ini adalah tujuh gaya belajar yang mungkin bisa diikuti.
1. Bermain dengan kata
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa , seperti bercerita, membaca, serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainnya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.
2. Bermain dengan pertanyaan
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat apabila itu dilakukan dengan cara bermain dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keingintahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan berikutnya hingga didapat hasil yang paling akhir atau kesimpulan.
3. Bermain dengan gambar
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video, atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu. Jika anda termasuk kelompok ini, tak salah apabila anda mencoba mengikutinya.
4. Bermain dengan musik
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya, mendengarkan musik jazz, lalu terpikir bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tetapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.
5. Bermain dengan bergerak
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi, jika anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.
6. Bermain dengan bersosialisasi
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.
7. Bermain dengan kesendirian
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika anda termasuk yang seperti ini, maka memilih kamar pribadi akan sangat membantu anda bisa belajar secara mandiri.

Penutup

Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Jika kita bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, mungkin akan lebih mudah bagi kita jika suatu ketika, misalnya, kita harus memandu seseorang untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya.
Sebelum kita sendiri mengajarkannya pada orang lain, langkah terbaik adalah mengenali gaya belajar kita sendiri. Pertimbangan ini yang seringkali dilupakan. Dengan kata lain, kita sendiri harus merasakan pengalaman mendapatkan gaya belajar yang tepat bagi diri sendiri, sebelum menularkannya pada orang lain. Ada banyak alasan dan keuntungan yang bisa kita dapatkan apabila kita mampu memahami ragam gaya belajar, termasuk gaya kita sendiri.
Kalangan tua biasanya menyerap banyak pengetahuan tentang gaya belajar, berdasarkan pengalaman yang telah mereka lewati. Misalnya, mereka pernah bekerja, menjalani latihan militer, mendidik dan membimbing anak, dan sebagainya. Rangkaian pengalaman yang mereka lewati itu, sesungguhnya adalah bagian dari cara mereka mendapatkan pelajaran berarti yang mungkin bisa kita serap untuk melihat seperti apa sebetulnya gaya belajar yang tepat bagi kita. Apa pun gaya belajar yang akan kita pilih dan ikuti, hal terpenting yang tidak boleh dilupakan: lakukan apa yang memang akan bermanfaat bagi anda!

Bontang, 23 Juni 2007.